Christina Lomon, Suami Orang Amrik, dan Kisah Heoik Amji Attak
Christina Lomon (tengah), suami seorang Amrik, dan penerbit. |
Berjuang dengan pena. Bisakah? Amat sangat bisa!
Christina Lomon, perempuan jurnalis dan penulis asal Sekayam, perbatasan dengan Sarawak yang telah lama tinggal di Jakarta, membuktikannya. Lewat pena ia berjuang untuk Dayak dan kedayakan. Tanpa adanya monograf, dan penerbitannya terkait seorang tokoh, tidak mungkin ia jadi pahlawan.
Dan kini Christina Lomon telah dan sedang meretas seorang Dayak jadi pahlawan. Yakni Amji Atak.
Siapa sebenarnya Amji Atak?
Sosok dan kiprahnya dibahas tuntas keduanya, dalam buku ini. Sumbangannya
besar. Terutama karena merupakan suatu studi lapangan yang orisinal. Layak
dijadikan acuan. Suatu monograf yang bisa menyiangi jalan bagi seorang diangkat
pahlawan nasional.
Tidak diketahui pasti
detail tanggal dan tahun lahirnya. Namun, nama Amji mulai mencuat di kesatuan
ini, tatkala pasukan terlibat dalam konfrontasi dengan negara tetangga,
Malaysia. Pasukan Brimob Rangers Indonesia harus berhadapan dengan unit elite
SAS dari Inggris.
Di
sanalah Amji dan kawan-kawan mulai dikenal. Mereka baku tembak dengan pasukan
musuh di perairan Natuna, tapal batas laut dengan Malaysia. Peristiwa ini
terjadi pada Maret 1945.
Nama
Amji Atak dipakai karena ia paling senior di antara pasukan Brimob yang saat
itu ditugaskan dalam konfrontasi Malaysia. Bayangkan, mereka itu yang dulu
disiapkan dari Resimen Pelopor untuk menyusup diam-diam ke Malaysia.
Mereka menggunakan perahu sekoci, lewat belakang Padang, Batam. Saat sudah dekat
dengan pesisir Malaysia, mereka mendayung. Ketika itulah bertemu dengan patroli
Inggris. Nahasnya, Amji Atak dan rekan-rekan gugur di medan tempur, dekat
dengan pesisir Malaysia itu.
Christina Lomon telah dan sedang meretas seorang Dayak jadi pahlawan. Yakni Amji Atak.
Demikian
temuan wartawati senior Dayak, Christina Lomon –mantan Pemred tabloid Wanita
Indonesia yang bermarkas di Jakarta. Sulung putri tokoh politik Kalbar, Lomon
dari tanah Sekayam ini melakukan investigasi. Hasil intestigative
report itu, dituliskannya dalam sebuah laporan panjang di
tabloid Suara Borneo,
edisi 001 tahun I, Agustus-September 2015: 6, yang dikelola Forum Dayak Kalbar
Jakarta (FDKJ).
Baca 101 Tokoh Dayak Untuk Patih Jaga Pati
Dari
hasil penelusuran juga diketahui bahwa Amji Atak anak kampung Kapayakng,
sekitar 20 km dari Anjungan, Kalbar (nama kota kecil, bukan anjungan TMII). Ia
putra ke-7 dari 8 bersaudara. Akan halnya Atak, sebenarnya nama sang ayah.
waktu
di kemudian hari, tokoh-ksatria kita ini masuk senarai pahlawan Dwikora. Namun,
hingga saat ini, masih belum ada wacana ke arah proses pengajuannya. Namun,
riset dan penerbitan monograf tentangnya adalah awal pintu masuknya.
Kepada
Lawadi Nusah dari FDKJ, Olon, keponakan Amji, pernah berkisah. “Setelah Amji
Atak diberitakan gugur di medan laga, segera barang-barang milik pribadinya
dikirim ke kampung. Lengkap. Baju-bajunya, foto, bahkan sangkur dan granat.
Namun, ketika suatu waktu ada keluarga inti datang ke Jakarta untuk minta kabar
berita ingin tahu duduk perkara, dan kalau bisa sekadar balas jasa, mereka
ditampik. Lalu pulang kampung dengan tangan hampa."
Amji
Atak komandan pleton berpangkat letnan dua. Ia sekolah agen tahun 1958, dan
pada saat itu sudah masuk Mobrig (mobil brigade). Adapun Amji Atak dipakai
namanya karena paling senior. Cikal bakal pelopor Ranger dari Kompi Resimen
Pelopor.
Seminar
kepahlawanan boleh-boleh saja diadakan. Rasa murka karena sekian kali seminar,
sekian kali belum juga diproses, juga tak mengapa. Tapi sebenarnya, semua
terpulang ke kita. Sebab, salah satu syarat mengajukan pahlawan nasional
adalah: wajib ada monograf, publikasi hasil riset sang tokoh, yang
metodologinya mengikuti kaidah-kaidah ilmiah.
Suatu
waktu, di kemudian hari, tokoh-ksatria kita ini masuk senarai pahlawan Dwikora.
Namun, hingga saat ini, masih belum ada wacana ke arah proses pengajuannya.
Baca Patih Jaga Pati| Simbol Kerajaan Ulu Aik Dan Dayak Ada Padanya