Gawai Dayak di Sanggau disebut "Nosu Minu Podi"
Penampakan seni budaya Dayak pada Gawai Dayak Sanggau. Sumber gambar: bombastic borneo. |
Hanya saja di Kabupaten Sanggau, di mana warganya mayoritas suku bangsa Bidayuh, Gawai Dayak disebut dengan "Nosu Minu Podi".
Hal itu terkait dengan kekayaan seni budaya dan tradisi Dayak mayoritas di kabupaten dengan luas 12.857,70 km² dan jumlah penduduk 470.224 (2019) yakni Dayak Bidayuh.
Gawai Dayak “Nosu Minu Podi” 2023 yang berlangsung 3 hari 7-9 Juli 2023 diramaikan tidak kurang dari 50.000 orang per hari. Membuat jalan Sanggau – Pusat Damai dipadati lautan manusia dan puluhan ribu kendaraan.
Diyakini oleh orang Bidayuh bahwa padi mempunyai semangat, jiwa, ruh. Oleh sebab itu sebutir padi hendaknya jangan disia-siakan.
Nosu berarti: memanggil. Sedangkan Minu berarti: nyawa, jiwa, roh, semangat. Maksud Nosu Minu adalah memanggil, kembali jiwa, semangat, ruh padi; sedemikian rupa, sehingga tetap ada dan berada di dalam lumbung serta dapur setiap keluarga. Jangan sampai padi menjauh, bahkan meninggalkan keluarga Dayak.*)