Berburu Gaharu di Hutan Kalimantan (Bagian I dari 10 Tulisan)
Berburu gaharu di hutan Kalimantan. |
Preambul:
Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia setelah Greenland
dan Papua Nugini. Dengan luas 743.330 km², julukan insula "Varuna-dvipa" era pengaruh Hindu-India menyimpan kekayaan tak
terhingga di dalam hutan-hutannya.
Salah satu dari miliaran kekayaan yang dapat ditemukan di hutan Borneo adalah kayu cendana. Namun, sebelum menjelajahi lebih dalam topik berburu gaharu di hutan Borneo. Mari kita pahami terlebih dahulu makna peribahasa yang menyertai perjalanan riset santai ini, "Sudah gaharu, cendana pula!"
Demikian peribahasa Indonesia yang memiliki arti. Bahwa
seseorang telah memiliki pengetahuan, atau pemahaman, tentang suatu hal (dalam
konteks tertentu), tetapi ia pura-pura tidak tahu atau bertanya lagi tentang
hal itu.
Dalam konteks ini, "gaharu" dan
"cendana" adalah dua jenis kayu yang sangat berharga dan aromatik.
Baca ini memperkaya wawasanmu Dr. Masiun Mengungkap Hasil Penelitian Valuasi Wilayah Adat Taman Sunsong
Peribahasa ini digunakan untuk menyindir seseorang yang seharusnya sudah tahu
atau mengerti suatu hal. Namun, ia berpura-pura tidak tahu atau bertanya kembali
untuk tujuan tertentu, seperti agar terlihat polos atau mencari perhatian.
Peribahasa ini mengandung nuansa kritik atau ejekan terhadap
perilaku seseorang yang sebenarnya memiliki pengetahuan atau pengalaman. Namun,yang bersangkutan berperilaku seolah-olah ia masih butuh informasi atau panduan tambahan.
Biasanya, peribahasa ini digunakan dalam konteks informal. Atau untuk menggambarkan seseorang yang bertindak tidak jujur atau manipulatif
dalam berkomunikasi.
Orang yang tipe gaharu dan cendana ini adalah individu yang
punya dorongan kuat untuk menonjol dan mendapatkan perhatian.
Dengan sering bertanya tentang hal-hal yang sebenarnya sudah
ia ketahui atau mengerti, ia berharap agar semua mata tertuju padanya dan orang
lain mendengarkan percakapannya.
Tindakan ini biasanya bertujuan untuk membangun citra diri
yang tampak lebih berpengetahuan atau berpengalaman dari yang sebenarnya. Sedemikian rupa,
sehingga ia bisa mencapai tujuan tertentu, seperti mendapatkan pujian atau
pengakuan dari orang lain.
Meskipun tindakan ini dapat memperoleh perhatian sesaat,
orang yang terlalu sering bertindak seperti ini akhirnya kehilangan
kepercayaan dari orang lain.
Harga gaharu kualitas terrendah biasanya berkisar antara Rp350.000 hingga Rp8 juta per kilogram. Sementara gaharu dengan kualitas tinggi dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi, berkisar antara Rp25 juta hingga Rp1,5 miliar atau setara dengan $100 ribu.
Orang cenderung menghargai ketulusan dan kejujuran dalam
komunikasi, sehingga perilaku yang manipulatif atau pura-pura seringkali dapat
merusak reputasi seseorang. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkomunikasi
dengan jujur dan tulus dalam interaksi sosial.
Produksi dan nilai potensial dari gaharu dapat berfluktuasi
dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan
pasar, peraturan lingkungan, dan praktik pengelolaan hutan.
Proses alami dalam pembentukan gaharu memakan waktu yang
cukup lama, dan sebagai hasilnya, harga gaharu cenderung meningkat setiap
tahunnya.
Baca Taman Nasional Di Kalimantan
Nilai gaharu juga bervariasi tergantung pada jenisnya. Di Indonesia,
gaharu diklasifikasikan menjadi dua kualitas utama: gubal (kualitas tertinggi)
dan kemedangan (kualitas menengah ke bawah).
Proses alami dalam pembentukan gaharu memakan waktu yang
cukup lama. Itu sebabnya, harga gaharu cenderung meningkat setiap
tahunnya.
Dayak Tidak Dari Mana Pun, Melainkan Asli Borneo
Nilai gaharu juga bervariasi tergantung pada jenisnya. Di Indonesia,
gaharu diklasifikasikan menjadi dua kualitas utama: gubal (kualitas tertinggi)
dan kemedangan (kualitas menengah ke bawah).
Berdasarkan bentuk alaminya, jenis-jenis kayu gaharu dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Blok/Tunggul
2) Abuk Limbah (Hasil penyulingan minyak dan resin)
3) Resin (BMW)
4) Minyak
Soal harga?
Harga
gaharu kualitas terrendah biasanya berkisar antara Rp350.000 hingga Rp8
juta per kilogram. Sementara gaharu dengan kualitas tinggi dijual dengan harga
yang jauh lebih tinggi, berkisar antara Rp25 juta hingga Rp1,5 miliar atau
setara dengan $100 ribu.
Penetapan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya mutu, keberlimpahan, dan permintaan di pasar. (bersambung).