Mengenal Atama Katama, Perwakilan Tetap Penduduk Pribumi Suku Dayak di PBB
PATIH JAGA PATI : Andrew Ambrose Atama Katama dikenal sebagai pengusaha muda di Malaysia. Ia pendiri sekaligus CEO dari Bomp Sdn Bhd, sebuah perusahaan teknologi start-up Malaysia yang berfokus pada solusi konten kreatif.
Pada tahun 2011, Bomp memenangkan hibah pra-seed sebesar RM150.000 dari MDEC untuk memulai prototipe Loyuk - sebuah platform bisnis online untuk musik Suku Dayak.
Baca Patih Jaga Pati| Simbol Kerajaan Ulu Aik Dan Dayak Ada Padanya
Perusahaan ini mendapat perhatian dari investor angel dan ventura kapital Teak Capitol serta Saad Khan dari CMEA di Amerika Serikat. Meskipun masih dalam tahap prototyping, pada pertengahan tahun 2012, Bomp berhasil mengumpulkan RM 600.000...
Hal yang membanggakan adalah bahwa Andrew Ambrose Atama Katama juga menjabat sebagai Duta Besar untuk Organisasi Internasional Dayak, yang bertugas di New York, Amerika Serikat.
Tanggung jawabnya adalah meramalkan tren politik, ekonomi, dan sosial yang berkaitan dengan suku Dayak di Borneo dalam arena keterlibatan masyarakat pribumi regional dan global.
Atama Katama menjalin relasi dan kerja sama dengan pejabat pemerintah, badan sipil, lembaga penelitian, media, dan partai politik untuk mengembangkan proyek kerjasama internasional di forum pemerintah dan non-pemerintah serta kegiatan lainnya.
Peran Atama Katama adalah menghubungkan Suku Dayak dengan forum internasional dan berkontribusi pada pelestarian dan kemajuan budaya pemangku pulau Borneo yang populasinya ditengarai 8 juta jiwa.
Pada tahun 2019, Andrew Ambrose Atama Katama juga mengapresiasi langkah Pemerintah Republik Indonesia dalam memfasilitasi program revitalisasi Kebudayaan Suku Dayak sebagai penduduk asli di Pulau Borneo.
Hal itu diwujudkannya melalui penyelenggaraan Konferensi Internasional Temenggung (TIC) di Sintang, Kalimantan Barat, yang menunjukkan perhatian besar terhadap pelestarian adat istiadat dan hukum adat Suku Dayak. Andrew Ambrose Atama Katama, sebagai Perwakilan Tetap Penduduk Pribumi Suku Dayak di PBB, berperan dalam mengamati dan mendukung upaya ini.
Selain itu, Andrew Ambrose Atama Katama juga menjadi bagian dari upaya untuk mempertahankan identitas budaya Suku Dayak di tingkat internasional. Dia memandang bahwa Suku Dayak memiliki hak untuk mempertahankan identitas budayanya, sejalan dengan Deklarasi Hak-hak Penduduk Pribumi PBB.
Upaya-upaya seperti pengelolaan sumber daya alam berbasis pariwisata religi dan perawatan gunung suci Suku Dayak adalah bagian dari rencana untuk mendukung revitalisasi budaya Suku Dayak.
Baca juga Daulat Dayak Di Tanah Warisannya
Peran Atama Katama adalah menghubungkan Suku Dayak dengan forum internasional dan berkontribusi pada pelestarian dan kemajuan budaya pemangku pulau Borneo yang populasinya ditengarai 8 juta jiwa.
Mengikuti statusnya di Fb, medsos, dan media; Atama Katama juga membahas beberapa masalah yang dihadapi oleh bangsa Dayak, seperti masalah tanah adat dan marginalisasi terhadap bangsa Dayak.
Dengan demikian, putra Dayak ini menunjukkan peran pentingnya dalam melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat Dayak dan memastikan isu-isu ini mendapatkan perhatian di tingkat internasional melalui partisipasinya dalam persidangan PBB.
Wakil Dayak menjaga marwah
Dayak, sebagai salah satu suku bangsa di antara ribuan suku bangsa di dunia, tidak perlu mencari pengakuan eksternal. Ini karena pengakuan sejati berasal dari akar sejarah dan keterikatan mereka dengan tanah yang diwarisi dari nenek moyang mereka.
Di Borneo, Dayak telah lama mengakui hak dan kepemilikan atas tanah oleh pendatang. Mereka adalah tuan di tanah mereka sendiri, memiliki kedaulatan atas wilayah mereka.
Dengan penunjukan baru ini, Atama Katama diberikan mandat selama dua tahun untuk melanjutkan pekerjaannya yang penuh dedikasi dalam advokasi hak dan kesejahteraan pemuda pribumi di panggung global.
Atama Katama membawa keahlian teknis yang sangat berharga ke dalam Kelompok Penasihat UN-GIYF. Pengalaman dan pengetahuannya tentang permasalahan yang memengaruhi pemuda pribumi di Asia memungkinkannya untuk secara efektif menghadapi berbagai tantangan dan menjadi juru bicara hak dan aspirasi mereka.
Keberadaan Atama Katama di PBB bisa dianggap sebagai representasi yang penting, yang menandakan bahwa Borneo memiliki wakil yang hadir dan memiliki suara di forum internasional tersebut, mirip dengan anggota sebuah badan atau badan perwakilan.
Dalam perannya sebagai Perwakilan Tetap Suku Dayak di PBB, Atama Katama berperan sebagai representatif yang mewakili suku Dayak dan memastikan bahwa suara, aspirasi, dan hak-hak masyarakat Suku Dayak di Borneo dapat didengar dan diperhatikan di tingkat internasional.
Keberadaan wakil Dayak di organisasi antar-bangsa adalah simbol penting. Yang mencerminkan keberagaman budaya dan identitas di aras internasional dan membangun persaudaraan, kerja sama serta menjaga kedamaian dunia. (Rangkaya Bada)