Kecerdasan Alam (Natural Smart) Manusia Sungai Krayan
Orang-orang Krayan. Bersih, sehat, rapi. Ilustrasi: Bulan Natalinda. |
PATIH JAGA PATI : "Manusia Sungai Krayan" adalah istilah yang diciptakan dua sahabat, sekaligus budayawan pemikir Dr. Yansen TP, M.Si. dan Masri Sareb Putra, M.A.
Dua cendikia Dayak itu, telah menyarikan buku mereka Jejak Peradaban Manusia Sungai Krayan (2023) di Wikipedia. Ensiklopedia bebas (mobile) yang bisa diakses semua orang, sebagai data dan informasi awal.
Baca Peradaban manusia di Sungai Krayan
Kedua penulis dan pegiat literasi nasional itu menuliskan saripati unsur-unsur serta materi penjadi, yang membuat orang-prang yang tinggal dan bermukim di sepanjang aliran Sungai Krayan, Kalimantan Utara disebut sebagai memiliki jejak peradaban.
Kecerdasan alam bawaan
Manusia Sungai Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara memiliki kecerdasan alam bawaan dari genetika. Kecerdasan ini dikenal sebagai insan dengan kecerdasan alam, membentuk masyarakat yang unik dengan warisan khas.
Baca Pameran Dan Pentas Seni Budaya Dayak IX Kabupaten Ketapang 2023
Istilah "natural intelligences," yang diusulkan oleh Howard Gardner, merujuk pada kemampuan manusia untuk berinteraksi dan mengelola sumber daya alam secara intuitif dan bijaksana.
Warisan Kecerdsaan Alam
Dalam masyarakat Krayan, kecerdasan alam dianggap sebagai warisan berharga yang diturunkan dari nenek moyang.
Generasi demi generasi, pengetahuan ini disalurkan melalui cerita-cerita, tradisi lisan, dan pengalaman langsung. Ini bukan sekadar kemampuan intelektual, melainkan pandangan hidup yang melibatkan keseimbangan harmonis dengan alam.
Pemanfaatan Bijak Sumber Daya Alam
Masyarakat Krayan mempraktikkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
Baca Krayan: Menjaga Dan Memelihara Warisan Leluhur
Warga menghormati siklus alam dan menggunakan sumber daya hanya dalam jumlah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sambil tetap menjaga keberlangsungan ekologi.
Ekologi Krayan: terjaga baik. ILustrasi: YTP. |
Ketergantungan pada teknologi tradisional dan metode pertanian berkelanjutan menjadi landasan dari kecerdasan alam ini.
Prinsip Melestarikan Alam Semesta
Konsep utama dari kecerdasan alam adalah prinsip melestarikan alam semesta. Manusia Krayan percaya bahwa keberlanjutan hidup mereka tergantung pada keberlanjutan alam.
Oleh karena itu, mereka secara aktif terlibat dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati, menjaga kualitas air dan udara, serta mempertahankan ekosistem yang sehat.
Ritual dan Kebiasaan
Ritual-ritual khusus dan kebiasaan tradisional menjadi bagian integral dari cara hidup masyarakat Krayan.
Upacara-upacara ini tidak hanya memperingati keberlanjutan hidup, tetapi juga menjadi momen refleksi tentang keseimbangan dengan alam dan tanggung jawab kolektif dalam menjaga kecerdasan alam.
Pendidikan dan Pembelajaran
Pendidikan di Krayan tidak hanya berkutat pada aspek akademis, tetapi juga pada transfer pengetahuan tentang kecerdasan alam.
Generasi muda dibimbing untuk menghargai keberlanjutan dan mengembangkan keterampilan praktis dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Tantangan dan Adaptasi
Meskipun masyarakat Krayan telah berhasil melestarikan kecerdasan alam mereka selama berabad-abad, mereka juga menghadapi tantangan.
Perubahan iklim global, urbanisasi, dan perubahan sosial eksternal memerlukan adaptasi yang bijaksana tanpa mengorbankan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Baca Bung Karno: Kalimantan Terbangun Baik Memberi Hidup Setidaknya 250.000.000 Manusia
Melalui kecerdasan alam, Manusia Krayan membuktikan bahwa kesejahteraan manusia dan keberlanjutan alam dapat saling mendukung.
Praktik-praktik ini bukan hanya berharga bagi masyarakat Krayan sendiri, tetapi juga menyajikan inspirasi bagi dunia dalam mengembangkan hubungan yang lebih harmonis dengan lingkungan.
(Rangkaya Bada)