Nadhira Nuraini Afifa : Commencement Student Speaker di Harvard yang bikin Indonesia Bangga dan Naik Kelas
Nadhira saat pidato: cantik, pintar, fasih bahasa Inggris: memukau. Yoube. |
PATIH JAGA PATI : Nadhira Nuraini Afifa bukti hidup. Bahwa bukan tempat yang mengubah kita, namun kitalah yang mengubah tempat. Perempuan muda asal Bekasi itu patut menjadi sumber inspirasi. Termasuk bagi pembaca media digital kita ini.
Nadhira melalanglang buana. Musa bukan hambatan, malah peluang baginya!
Dunia kesehatan masyarakat menjadi passion pada sosok muda, lincah, fasih berbahasa Inggris, serta pintar ini. Ia menggantungkan cita-cita: kelak,di kemudian hari, menjadi Menteri Kesehatan.
Ilusi? Bukan! Bukankah ada pepatah, "If you dream it, you can do it."
Istilah ini mengandung pesan positif yang mendorong seseorang untuk mewujudkan impian mereka dengan keyakinan bahwa segala sesuatu yang diimpikan dapat dicapai melalui usaha dan dedikasi.!"
Commencement Student Speaker di Harvard
Proses terpilihnya Nadhira Nuraini Afifa sebagai Commencement Student Speaker di Harvard merupakan hasil dari perjalanan seleksi yang tidak mudah. Sebelum akhirnya dipilih, Nadhira harus melalui beberapa tahap seleksi yang memastikan bahwa pembicara tersebut mampu mewakili semangat dan perjuangan para wisudawan di angkatannya.
Baca Salampak Dohong, Profesor Dayak Rektor Universitas Negeri| Ensiklopedia Profesor Dayak 4
Tahapan awal seleksi dimulai dengan pengumpulan teks pidato. Proses ini dilakukan secara adil, di mana semua mahasiswa memiliki peluang yang setara untuk mengikuti seleksi. Bagi Nadhira, menulis teks pidato bukanlah tugas yang mudah, mengingat kurangnya pengalaman dan petunjuk yang jelas. Meskipun menghadapi kesulitan, ia berhasil menyelesaikan teks pidatonya di menit-menit terakhir dan mengumpulkannya untuk seleksi.
Setelah tahap teks pidato, seleksi berlanjut dengan tahap video. Nadhira, yang mendapatkan pembekalan dari CEO perusahaan komunikasi, harus membacakan pidatonya dalam satu kesempatan saja. Kesulitan dan tantangan tidak berhenti di situ, karena ia harus memastikan bahwa rekaman video tersebut bebas dari kesalahan. Melalui usaha kerasnya, Nadhira berhasil lolos seleksi dan mendapatkan hak untuk menyampaikan pidato di wisuda daring Harvard 2020.
kunjungi Nadhira Nuraini Afifa | Student Speaker, Class of 2020
Isi pidato Nadhira
Dalam pidatonya dalam bahasa Inggris yang sangat fasih, Nadhira memberikan gambaran tentang pengalamannya saat pertama kali masuk Harvard, termasuk perasaannya sebagai minoritas dan individu berhijab di lingkungan kampus terbaik di dunia.
Selain itu, ia juga menyampaikan bagaimana sosok ibunya menjadi sumber inspirasi yang mendorongnya untuk menyelesaikan studi Master di Harvard.
Dengan demikian, pidato Nadhira bukan hanya menjadi representasi pengalaman pribadinya, tetapi juga mencerminkan perjuangan dan keberhasilan kolektif para wisudawan dari angkatannya.
Nadhira dibesarkan di Bekasi
Nadhira, yang dibesarkan di Bekasi, berhasil memperoleh gelar dokter dari Universitas Indonesia. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan masternya dengan memanfaatkan beasiswa yang diberikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Baca Dayak Tidak Dari Mana Pun, Melainkan Asli Borneo
Sebelum merambah ke Harvard, Nadhira memiliki pengalaman berharga sebagai dokter umum di Nusa Tenggara Barat. Selama periode ini, ia tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang kedokteran, tetapi juga memahami secara langsung tantangan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Kontribusi melalui media massa dan platform online
Nadhira tidak hanya terlibat secara langsung dalam praktik medis, tetapi juga berkontribusi melalui media massa dan platform online. Ia aktif menulis artikel tentang topik kesehatan di berbagai media dan mengulas isu-isu kesehatan melalui akun Youtube pribadinya dengan nama @Nadhira Nuraini Afifa.
Kunjungi Profesi Dokter Bukan Sekadar Prestise | Endgame ft. Nadhira Afifa (Part 1)
Di Harvard, dalam studi S-2-nya, Nadhira memilih untuk fokus pada topik nutrisi. Selama masa ini, ia terlibat dalam beberapa proyek yang berhubungan dengan anak-anak kekurangan gizi, khususnya masalah stunting di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Dengan pemahaman mendalam tentang nutrisi dan pengalaman praktisnya, Nadhira berusaha untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah kesehatan global, terutama di kalangan anak-anak yang rentan terhadap kekurangan gizi.
Nadhira Nuraini Afifa, sebagai perwakilan dari angkatannya, memiliki kehormatan menjadi commencement student speaker pada acara wisuda daring Harvard tahun 2020.
Meskipun memiliki latar belakang masa kecil di Bekasi, dengan menempuh pendidikan dasar dan menengah di sana, serta melanjutkan studi di Universitas Indonesia (UI), Nadhira memutuskan untuk mengejar mimpi keluarganya untuk menjadi seorang dokter.
Awalnya, Nadhira tidak begitu tertarik dengan bidang biologi dan lebih suka matematika. Meskipun begitu, ketertarikannya pada matematika mendorongnya untuk menjadi kreatif dengan menurunkan rumus sendiri.
Pilihan menjadi dokter bukanlah keinginannya awalnya, tetapi melalui perjalanan pendidikannya, ia mengubah pandangannya dan mengambil langkah besar untuk mengikuti panggilan tersebut.
Perjalanan pendidikan Nadhira
Perjalanan pendidikan Nadhira mencapai puncaknya ketika ia melanjutkan studi di Harvard, di mana ia tidak hanya menjadi bagian dari komunitas akademis yang prestisius tetapi juga diakui sebagai salah satu bintang dari Indonesia.
Pidatonya sebagai commencement student speaker di acara wisuda Harvard 2020 menyoroti pentingnya peran ahli kesehatan masyarakat dalam menyelamatkan hidup jutaan orang dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam pidatonya, Nadhira menekankan pentingnya kolaborasi dan dedikasi tenaga kesehatan, terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19. Ia memberikan penghargaan kepada para profesional kesehatan yang gigih melawan pandemi, sambil menyoroti bahwa peran kesehatan masyarakat memiliki dampak besar dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kisah Nadhira mencerminkan perjalanan pribadi yang penuh dengan perubahan dan pengorbanan untuk mengikuti panggilan hati. Kesuksesannya tidak hanya menginspirasi generasinya sendiri tetapi juga menegaskan pentingnya peran kesehatan masyarakat dalam membentuk masa depan kesehatan global.