Martin Rantan, Bupati Ketapang: 2 dari 3 Sumpah Kedaulatan Dayak Terpenuhi, 1 Masih dalam Proses
Martin Rantan: 2 dari 3 Sumpah Kedauatan Dayak, terpenuhi.
PATIH JAGA PATI : Martin Rantan, Bupati Ketapang memberi pandangan terkait Sumpah Kedauatan Dayak yang dimeteraikan dalam buku berjudul Sumpah Kedaulatan Dayak Patih Jaga Pati Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua Alexander Wilyo.
2 dari 3 sumpah tercapai
Dalam buku luks, dengan tebal 214 halaman terbitan Lembaga Literasi Dayak yang ditulis Masri Sareb Putra dan Thomas Tion, dipaparkan 3 Sumpah Kedaulatan Dayak. yakni tekad bulat Patih Jaga Pati untuk menjadikan Dayak berdaulat di bidang: budaya, ekonomi, dan politik.
Dari tiga aspek tersebut, Rantan mengamati bahwa masyarakat Dayak telah mencapai kedaulatan dalam bidang budaya dan politik. "Di bidang budaya, Dayak relah menunjukkan jati dirinya. Dayak punya identitas. Di bidang politik, kini banyak Dayak camat, bupati, anggota dewan provinsi, bahkan DPR-RI. Dayak pernah gubernur," kata Rantan.
Namun, Rantan menilai bahwa dalam bidang ekonomi, Dayak masih belum sepenuhnya berdaulat. Ini menunjukkan adanya upaya nyata untuk memperkuat ekonomi masyarakat Dayak agar mencapai taraf kedaulatan yang sama dengan aspek-aspek lainnya.
Dalam kesempatan peluncuran buku Memoar Alexander Wilyo di Kepatihan Path Jaga Pati, Ketapang, Rantan menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat Dayak sebagai pengusaha.
Pengusaha Dayak masuk 200 besar
Rantan menyatakan bahwa tidak harus penguasaha Dayak masuk daftar 20 besar pengusaha nasional, tetapi sudah cukup bermakna jika masyarakat Dayak dapat menjadi bagian dari 200 besar.
Banyaknya jumpah penguasaha Dayak mencerminkan visi yang inklusif. Sekaligus memperkuat semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat Dayak, dengan fokus pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Selama ini, Dayak masih berkutat dengan masalah ekonomi. Meskipun pada umumnya sudah jauh lebih maju, namun penguasaha Dayak belum ada yang menonjol.
"Ini pekerjaan rumah bagi kita, terutama Patih Jaga Pati, yang menggelegarkan Sumpah Kedaulatan Dayak. Kiranya sumpah Kedaulatan Dayak ini berbisa dan sungguh nyata," harapnya. *)