Rujak Thai Phui Ji, Singkawang: Kenikmatan Sempurna

Thai Phui Ji, Hakka, Enci Gendut, A Kian, Rujak, Singkawang, amoi

Penulis berusaha turut Enci Gendut meracik rujak 
Rujak Thai Phui Ji,

Rujak Thai Phui Ji. Jangan pernah lewatkan jika Anda kebetulan berada, dan akan berdarmawisata ke kota Amoi, Singkawang, Kalimantan Barat. 

Warung ini bukan hanya tempat untuk mencicipi rujak yang lezat, tetapi juga destinasi kuliner yang menghadirkan pengalaman budaya yang khas dari masyarakat Singkawang.

Ngantre

Hal yang unik, Rujak Thai Phui Ji berlokasi bukan di restoran mewah, melainkan di sebuah warung rujak sederhana yang beratapkan tenda di Jalan Setiabudi. 

Meski demikian, tempat ini selalu ramai dengan pengunjung dan para pecinta rujak yang rela mengantre untuk menikmati hidangan kebanggaan masyarakat Singkawang ini.

Amoi-amoi cantik Singkawang sedang menikmati Rujak Thai Phui Ji.

Rujak atau potongan buah-buahan yang sering dicampur dengan gula merah dianggap sebagai camilan menyegarkan. 

Kuliner ini populer di Jakarta dan Bogor, Jawa Barat, bahkan eksis di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Salah satu favorit di Singkawang adalah Rujak Thai Phui Ji, terletak di Jalan Setiabudi, beratapkan tenda.

Bagi yang baru pertama kali mengunjungi Singkawang, mencicipi rujak buatan A Kian dari warungnya bisa jadi tantangan. Lokasinya sulit ditemukan di tengah putaran jalan Singkawang, hanya dengan spanduk nama dan menu jualannya sebagai penanda.

Nci' Ndut

Meskipun penampilan warungnya sederhana, rasa rujak legendaris dari Rujak Thai Phui Ji sudah terkenal selama 27 tahun. Nama "Thai Phui Ji" sebenarnya panggilan akrab dari A Kian, yang berarti "Enci Gendut", sesuai dengan postur tubuhnya yang besar.

A Kian, yang sehari-hari berkomunikasi dalam Bahasa Hakka, memiliki kelebihan dalam membuat rujak dengan bumbu saus yang kaya akan kacang dan ebi. Kacang dan ebi ini menjadi ciri khas rujaknya, sangat diminati oleh masyarakat Singkawang yang gemar dengan hidangan berbahan ebi.

Salah satu variasi rujak yang paling dicari adalah rujak mangga, yang dibuat dari mangga muda iris dengan bumbu rujak dan ebi. Selain mangga, tersedia juga rujak buah yang terdiri dari campuran mangga, nanas, bengkuang, timun, pepaya, dan ubi.

Rujak buatan A Kian tidak hanya sekadar makanan. Lebih dari itu, ia merupakana warisan turun temurun dari orang tuanya, yang juga dikenal sebagai penjual rujak dan mi di masa lalu.

Harga untuk rujak mangga sekitar Rp20 ribu perak saja. Sedangkan rujak buah cuma Rp15 ribu. Terjangkau sekali. Dan sungguh sangat dapat dinikmati siapa saja.

Meski demikian, keramaian di warungnya baru meningkat beberapa tahun belakangan ini, dengan jam operasional dari pukul 11.00 hingga 17.00 WIB.

--Masri Sareb Putra

LihatTutupKomentar
Cancel