Sistem Keamanan Siber Kita Lemah

hacker, cyber, siber, FBI, Internet Rusia, jejak digital, IP Address, peretas

Sumber gambar: tangkapan layar Youtube.

Kita merasa sungguh heran. Mengapa data bisa diretas? 

Padahal kita memiliki banyak instansi yang terlibat dalam pengamanan siber seperti Badan Siber dan Sandi Negara, Kominfo, belum lagi di kepolisian dan Badan Intelijen Negara memiliki unit siber. 

Berlapis tetapi masih bobol

Demikian berlapis tetapi masih bobol, ini menandakan tidak efisien dan efektifnya keamanan siber nasional. 

Baca Mengapa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Diretas?

Sepertinya kita lebih mampu membentuk banyak lembaga siber daripada melakukan pengamanan siber itu sendiri. Banyaknya lembaga itu jelas menunjukan ketidak efisien dalam mengelola negara. 

Di tengah tingginya tingkat korupsi di Indonesia sehingga setiap lembaga terbentuk maka peluang untuk melakukan korupsi terbuka lebar.

Kita harus pahami realita yang ada:

  1. Lembaga yang urusi keamanan siber banyak Kominfo, BSSN, BIN dan Cybercrime Polri, ruwet dan dan banyak tapi sekali serang oleh ransomware langsung jebol.
  2. Pemerintah masih memiliki korupsi yang menahun sehingga para ahli cyber pun ogah membantu pengamanan atau melakukan balasan terhadap para peretas data
  3. Sistem kerja di pemerintahan yang tidak kondusif sehingga membuat ahli IT lebih memlilih kerja di luar negeri daripada kerja di pemerintah. Orang yang pandai cari muka dan korup bisa hidup sedangkan yang pandai kerja dan ahli bakal tersingkir.

Apakah peretasan ini ada hubungan dengan pemblokiran akun dan rekening para penjudi online

Di sini penulis tidak bisa menjawabnya. 

Tempat kumpul oleh para pemain dunia digital (hacker) 

Akan tetapi di situs gelap atau setengah gelap yang biasa dijadikan tempat kumpul oleh para pemain dunia digital (hacker) kita bisa dengan mudah menemukan orang atau sekelompok orang yang siap disewa untuk menjahati sebuah mesin digital (Server) . 

Hanya dengan membuat sebuah “thread” bahwa kita membutuhkan tenaga mereka, maka ada datang melalui “direct message” dengan meminta imbalan untuk jasa mereka. 

Dugaan bisa saja kearah situ, tetapi ini harus bisa dibuktikan. Bukan mustahil untuk membuktikan adanya keterlibatan seorang atau sekelompok hacker karena jejak digital adalah sebuah tanda yang tidak mudah dihapus. 

Dengan melacak IP Address peretas maka kita bisa mengetahui dari mana asal mereka. 

Sudah diketahui oleh orang dunia hacker bahwa Hacker Rusia dan Korea Utara memiliki kemampuan mumpuni dalam menembus jaraingan keamanan internet. Sudah diketahui umum bahwa jaringan Internet Rusia di lindungi atau setidak dibiarkan oleh Badan Intelijen Rusia (FSB). 

Untuk beberapa kasus mereka membantu FSB untuk meretas server negara musuh. Menurut mereka mereka tidak akan meretas server negara dimana mereka berdiam. Menurut sumber yang saya dapatkan dari Vice News FSB bahkan mengendalikan mereka demia kepenting Rusia.

FBI (Federal Beaureau Investigation) atau polisi federal Amerika serikat hingga kini masih memburu Bogachev sebagai “Ketua Gank” para Hacker Rusia. Bogachev diketahui telah beberapa kali meretas server penting milik Amerika. 

Saya berasumsi bahwa negara kita memiliki politik luar negeri yang Bebas Aktif dimana kita nyaris tidak memiliki musuh, untuk itu kita bisa menggunakan pendekatan bilateral jika ingin membuka kuci Data yang telah terkunci oleh hacker. 

Menurut berita yang saya dengan bahwa hacker. Semoga hal ini terjadi tetapi Data kita sebagian sudah mampu mereka curi dan mereka simpan, saya yakin tidak akan semuanya yang akan dikemablikan atau dihapus dari server mereka. 

Sistem keamanan siber kita lemah

Ini harus menjadi catatan bahwa kemampuan sistem keamanan siber kita lemah, pihak yang berkepentingan dan berkompeten dalam hal siber tidak perlu melakukan pembenaran ata bobolnya PDNS. 

Institusi siber kita perlu dibenahi dan SDM yang ada juga perlu diupgrade dan harus mengunakan tenaga yang fresh untuk menjaga keamanan siber kita. Anggarn besar tidak menjamin siber kita aman jika selalu dipenuhi korupsi.

Indonesia tidak pernah kekurangan hacker handal menurut pernyataan teman saya yang seorang hacker tetapi mereka tidak mau membantu negara jika negara itu masih korup. Sebenarnya, telah terjadi beberapa kali peperangan siber antara hacker Indonesia dengan negara lain.

Dan hacker Indonesia mampu membuktikan kemampuanya.

-- Anton Surya

LihatTutupKomentar
Cancel