Alexander Wilyo untuk Ketapang makin Maju dan kian Sejahtera

Alexander Wilyo, Ketapang, bauksit, calon bupati, Tanjungpura , Kayong, Pawan, Patih, Jaga Pati


PATIH JAGA PATI - KETAPANG: Alexander Wilyo, Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang yang merupakan salah satu yang termuda di Indonesia berusia kepala empat, bersama Jamhuri Amir (AW – JAM), secara resmi mendaftar ke KPUD Ketapang. 

Sepasang calon bupati dan wakil bupati Ketapang telah melaksanakan deklarasi untuk mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ketapang dalam Pilkada 2024.

Deklarasi tersebut berlangsung di halaman Kepatihan Jaga Pati pada Kamis malam (29/8/2024), menegaskan komitmennya untuk terjun ke dalam dunia politik.

Mengorbankan jabatan demi kepentingan masyarakat 

Mengapa AW - demikian inisialnya- rela melepas jabatan dan mempertaruhkan kariernya di birokrasi dan pemerintahan?

Tentu saja, ia menginginkan dirinya lebih berguna dan dapat dengan leluasa lagi membangun Ketapang menjadi semakin baik dari yang sebelumnya. Sebab potensi, baik sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)-nya ada. Tinggal dikrahkan dan dimamsinalkan untuk mejauan Ketapang dan kesejahteraan masyarakatya.

Dalam pidato politiknya, Alexander Wilyo menyatakan kesediaannya untuk melepaskan jabatan sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, yang telah diembannya selama tiga tahun. 

"Semua ini saya lakukan untuk memenuhi harapan masyarakat yang ingin saya maju di Pilkada Ketapang 2024," katanya dengan semangat.

Langkah ini mencerminkan dedikasinya untuk melayani masyarakat, sekaligus memperkuat hubungan antara tradisi kerajaan dan tanggung jawab publik di era modern. 

Dengan segala sejarah dan amanah yang diembannya, Alexander Wilyo kini memasuki babak baru dalam usahanya untuk menghadirkan perubahan dan kemajuan bagi Ketapang dan Kerajaan Ulu Aik.

Potensi yang menjadi modal pembangunan Ketapang

Terletak di jantung Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang adalah daerah tingkat II yang kaya akan cerita, sejarah, dan potensi. Ibu kotanya, Delta Pawan—lebih akrab dikenal sebagai Kota Ketapang—bernaung di tepi Delta Sungai Pawan. 

Kota ini menjadi titik temu yang strategis, menyuguhkan keindahan alam yang memikat serta kekayaan budaya. 

Dengan luas wilayah mencapai 31.588,00 km² dan populasi sekitar 591.917 jiwa pada tahun 2022, Ketapang bukan hanya luas, tetapi juga menjadi tempat yang sarat dengan peluang bagi penduduknya.

Sebagai bagian integral dari Tanah Kayong, Kabupaten Ketapang memiliki sejarah yang mendalam, terhubung dengan kejayaan masa lalu Kerajaan Tanjungpura. 

Di Kecamatan Benua Kayong, keraton kerajaan masih berdiri megah, menjadi saksi bisu perjalanan waktu. 

Nama Tanjungpura pun diabadikan dalam berbagai institusi pendidikan dan militer, seperti Universitas Tanjungpura dan Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, yang menjadi pengingat akan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.

Dalam aspek ekonomi, Ketapang dikenal sebagai penghasil bauksit, mineral berharga yang menjadi bahan baku utama aluminium. 

Bauksit yang ditambang di daerah ini diolah dengan teknologi modern di smelter milik PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) di Kecamatan Kendawangan. Keberadaan WHW, yang merupakan perusahaan pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang memproduksi Smelter Grade Alumina (SGA), menunjukkan betapa pentingnya peran Ketapang dalam industri mineral global.

Potensi alam untuk pembangunan wisata 

Tak hanya kaya akan sumber daya alam, Ketapang juga menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, dari hutan tropis yang lebat hingga sungai-sungai yang mengalir tenang, menjadi sumber kehidupan dan inspirasi bagi masyarakat setempat. 

Dengan segala keindahan dan potensi yang dimilikinya, Kabupaten Ketapang terus melangkah maju, siap menyongsong masa depan yang cerah dan menjanjikan bagi semua warganya.

-- Faustina Indrawati

LihatTutupKomentar
Cancel